TNI Bangun Tujuh Sumur Bor di Tabanan untuk Atasi Krisis Air, Dukung Pertanian di Tengah Musim Kemarau
Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Ida Idewa Agung Hadisaputra menjelaskan pentingnya pembangunan sumur bor di Desa Tanguntiti, Kabupaten Tabanan, Bali
GOOGLE NEWS
BERITATABANAN.COM, TABANAN.
Danrem 163/Wira Satya Brigjen TNI Ida Idewa Agung Hadisaputra menjelaskan pentingnya pembangunan sumur bor di Desa Tanguntiti, Kabupaten Tabanan, Bali, untuk mengatasi masalah krisis air yang dialami masyarakat, terutama selama musim kemarau.
Ia menegaskan bahwa proyek ini merupakan upaya konkret untuk mendukung kebutuhan air bersih dan irigasi lahan pertanian yang vital bagi masyarakat di daerah tersebut.
Dijelaskan, Desa Tanguntiti mengalami kesulitan air selama musim kemarau, yang menghambat aktivitas pertanian.
"Di wilayah ini, masyarakat umumnya menanam padi dan jagung, namun kondisi kekeringan sering memaksa petani untuk memanen jagung lebih awal sebelum waktunya guna menghindari kerugian akibat kekurangan air,” ungkapnya di acara simakrama bersama Media di Aula Korem 163 Wira Satya, Denpasar, Rabu (23/10).
Sumur bor katanya, menjadi solusi yang paling memungkinkan, terutama untuk memastikan ketersediaan air irigasi sepanjang tahun.
"Saat ini, terdapat tujuh titik sumur bor yang telah dibangun di Desa Tanguntiti, yang mampu mengairi sekitar 220 hektar lahan pertanian,” imbuhnya.
Baca juga:
WNA Australia, Laidley Craig Stewart, Ditemukan Meninggal Setelah Terseret Ombak di Pantai Balian
Hal ini memungkinkan masyarakat untuk tetap bercocok tanam, meskipun dalam kondisi musim kemarau yang ekstrim.
Brigjen Hadianto juga menyampaikan bahwa pembangunan sumur bor ini tidak terlepas dari peran aktif TNI, khususnya Babinsa yang selalu berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat.
Informasi awal tentang kebutuhan air di Desa Tanguntiti didapatkan dari Babinsa, yang kemudian dilaporkan ke Pangdam hingga akhirnya diputuskan untuk melakukan tindakan cepat dengan membangun sumur bor.
Selain itu, program ini merupakan hasil koordinasi antara TNI dan pemerintah daerah, yang terus memantau wilayah-wilayah yang mengalami kekurangan air.
Tidak hanya di Tabanan, solusi serupa juga sedang direncanakan di wilayah lain, seperti Singaraja dan Desa Trunyan di Bangli, di mana air dari Danau Batur akan disalurkan ke desa-desa yang kekurangan air.
Brigjenl Hadianto juga menyoroti pentingnya program penanaman pohon untuk mendukung kelestarian lingkungan, terutama di wilayah tengah Bali.
Baca juga:
De Gadjah Angkat Bicara Terkait Kasus Intimidasi Warga di Tabanan: 'Demokrasi Harus Dijaga!'
Selain pembangunan sumur bor, Ia juga mengungkapkan bahwa TNI bekerja sama dengan pemerintah daerah untuk memanfaatkan lahan yang dimiliki provinsi sebagai tempat penanaman pohon beringin.
Selain itu, lahan tersebut juga direncanakan untuk digunakan sebagai area peternakan sapi.
Program penanaman pohon dan pembangunan sumur bor ini tidak hanya bertujuan untuk mengatasi masalah kekeringan, tetapi juga untuk menjaga keseimbangan lingkungan dan ketahanan pangan di Bali, terutama di wilayah-wilayah yang rentan terhadap perubahan iklim.
Terkait target pembangunan sumur bor di Bali, Brigjen Hadianto menegaskan bahwa jumlah titik sumur yang akan dibangun masih fleksibel, tergantung pada kondisi di lapangan.
Meski belum bisa menargetkan secara pasti, proyek ini diharapkan dapat terus berkembang di wilayah-wilayah lain yang mengalami krisis air.
"Dari seluruh Bali, kami fokus terlebih dahulu pada wilayah-wilayah yang paling membutuhkan, seperti Desa Tanguntiti di Tabanan, dan nanti di Singaraja serta Trunyan.
Kami akan terus memantau perkembangan di lapangan dan menyesuaikan dengan kebutuhan masyarakat,” Pungkasnya.
Dengan adanya pembangunan sumur bor ini, diharapkan masyarakat tidak lagi mengalami kesulitan air, terutama di musim kemarau, dan tetap dapat menjalankan aktivitas pertanian mereka dengan lancar.
Editor: Aka Kresia
Reporter: Tim Liputan