search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pencurian Benda Bersejarah di TPB Margarana, Polisi Kesulitan Ungkap Kasus
Rabu, 16 Juni 2021, 16:55 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITATABANAN.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITATABANAN.COM, TABANAN.

Hingga kini pihak kepolisian masih mengalami kesulitan untuk melakukan pengungkapan kasus pencurian benda bersejarah di museum dalam kawasan Taman Pujaan Bangsa (TPB) Margarana. 

Penyidik terkendala tidak adanya saksi yang melihat kejadian itu secara langsung. “Selain itu, ketua yayasan tidak mengetahui secara spesifik benda yang hilang,” kata Kasubbag Humas Polres Tabanan Iptu I Nyoman Subagia, Selasa (15/6).

Selain itu, pihak kepolisian telah memeriksa 21 orang saksi yang merupakan karyawan di tempat tersebut dan dilakukan pemeriksaan sidik jari. “Beberapa saksi lain juga dilakukan interogasi,” ujarnya.

Untuk jumlah kerugian, polisi menaksir sekitar Rp25 juta. Pihak kepolisian juga mengamankan satu gunting dan satu kotak dana punia dari lokasi kejadian.

Sebelumnya, kasus pencurian terjadi di Taman Pujaan Bangsa (TPB) Margarana yang diketahui pada Jumat, (11/6) sekitar pukul 10.00 WITA. 

Museum tempat penyimpanan benda-benda bersejarah diacak-acak maling hingga hilangnya beberapa jenis benda peninggalan sejarah.

Informasi yang berhasil dihimpun, pada Jumat seorang pekerja yang biasa membersihkan area TPB Margarana, I Wayan Sudantia, (40) bersama beberapa rekannya melihat replika Rudal AL KRI I Gusti Ngurah Rai berada di luar area gedung museum, selanjutnya saksi memberitahukan kepada teman-temannya untuk mengecek ke dalam gedung meseum, dan pintu gedung sudah dalam keadaan terbuka.

Di depan pintu meseum di temukan gunting pencukur rumput, selanjutnya rekan kerjanya yang lain menghubungi mandor pekerja, atas nama Made Deger, (57) untuk bersama sama mengecek kondisi gedung museum. Setelah mengetahui kondisi museum dalam keadaan acak-acakan. Selanjutnya Deger menghubungi Bhabinkamtibmas Desa Marga Dauh Puri dan meneruskan ke Polsek Marga.

Gedung museum terakhir kali dibuka pada hari Rabu, (9/6) sekitar Pukul 16.00 WITA karena ada kunjungan mahasiswa dari Denpasar.

Dari kejadian ini, beberapa barang bersejarah yang hilang yakni, sebuah samurai kecil milik pejuang atas nama Buk Lasti, sebuah golok Lombok panjang milik pejuang, ebuah keris Bali, dua buah samurai beserta sarungnya milik pejuang Pak Item dan dua buah pangkat yang terbuat dari tembaga milik Pejuang Mayor Wisnu. 

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/tbn

Banner

Iklan Sponsor

Banner

Iklan Sponsor

Banner

Iklan Sponsor

Banner

Iklan Sponsor



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritatabanan.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Tabanan.
Ikuti kami