search
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
radio_button_unchecked
light_mode dark_mode
Pembelajaran Tatap Muka di Tabanan Sedang Kaji Simulasi
Jumat, 18 Juni 2021, 10:35 WITA Follow
image

beritabali/ist

IKUTI BERITATABANAN.COM DI

GOOGLE NEWS

BERITATABANAN.COM, TABANAN.

Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Tabanan tengah berupaya menemukan formulasi untuk penerapan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Proses pembelajaran langsung ini direncanakan mulai pada tahun ajaran 2021/2022. 

Pada rapat Kamis, (17/6) di kantor Bupati Tabanan Dinas Pendidikan Tabanan menyebutkan akan membuat simulasi penerapan Pembelajaran Tatap Muka. Selain itu, pihak Disdik juga akan memperbaharui kajian PTM untuk diberikan kepada bupati. 

Rapat tersebut melibatkan unsur pendidikan, Dinas Kesehatan, BPBD, Dishub, sampai dengan Satpol PP.  Simulasi penerapan PTM itu menjadi arahan level pimpinan daerah sebagaimana disampaikan Asisten I Sekretariat Daerah (Setda) Tabanan Anak Agung Ngurah Agung Satria Tenaya dalam rapat tersebut.

"Sesuai arahan pimpinan terkait PTM, sebelum kajian masuk pimpinan, wajib disimulasikan dulu," kata Satria Tenaya.

Dikatakan, simulasi dianjurkan pada sekolah-sekolah yang berada di zona hijau. Tenaga pendidik maupun kependidikannya sebagian besar sudah memperoleh vaksin. Dan jumlah siswanya relatif banyak. "Penerapannya disesuaikan dengan juknis," tegasnya.

Disarankan pula bahwa simulasi setidaknya dilaksanakan dua minggu sebelum kegiatan sekolah di tahun ajaran baru dimulai. Bila merujuk pada kalender pendidikan, artinya dua minggu sebelum 12 Juli 2021 sudah mesti simulasi.

"Kajian dan hasil simulasi itu baru diajukan ke pimpinan. Apapun hasilnya nanti itu dilaporkan ke pimpinan. Baru pimpinan bisa buat rekomendasi. Berani atau tidak menerapkan PTM. Minimal seminggu sebelum kegiatan sekolah di tahun ajaran baru ini dimulai," imbuhnya.

Bila perlu, sambung dia, simulasi dilaksanakan dengan mencoba PTM selama dua kali dalam seminggu. Bila lancar dan tidak menimbulkan persoalan, baru ditingkatkan menjadi tiga kali dalam seminggu.

"Itu yang baru-baru ini sempat kami diskusikan dengan Sekda. Memang disarankan simulasi itu perlu," sambungnya.

Soal ketentuan izin dari orang tua, dia tegas menyatakan bahwa untuk tahap awal maupun simulasi sebaiknya diterapkan. Karena orang tua yang mengetahui karakter anaknya. Dan wajar ini diperlukan mengingat masih ada sebagian orang tua khawatir.

"Setelah (rapat) ini coba melaksanakan rapat untuk mempersiapkan simulasi. Setelah diterapkan simulasi baru buat kajian untuk diajukan ke Bupati. Sebelum tanggal 12 agar simulasi dan kajian sudah selesai. Paling tidak, bupati memutuskan soal PTM seminggu sebelum tahun ajaran baru dimulai," tegasnya lagi.

Sementara itu, Kepala Disdik Tabanan I Nyoman Putra menegaskan pada prinsipnya PTM siap diterapkan di Tabanan. Karena juknis sampai dengan kajian yang memuat skenario penerapannya sudah ada.

"Hari ini (kemarin) kami koordinasi mengenai persiapannya dengan melibatkan beberapa stake holder untuk mematangkan konsep dan kajian PTM sesuai SKB Empat Menteri," ujar Putra usai rapat tersebut.

Kajian kepada bupati, sambung dia, sejatinya sudah dirancang sejak tahun ajaran lalu. Namun karena dinamika perkembangan Covid-19, kajian itu dirasa perlu diperbarui sehingga da perubahan-perubahan. 

Bupati Tabanan I Komang Gede Sanjaya yang disinggung kesiapan daerahnya dalam menerapkan PTM pada tahun ajaran 2021/2022 tidak banyak berkomentar. Dia hanya menyebutkan bahwa penerapan PTM tersebut masih dalam kajian. 

Editor: Robby Patria

Reporter: bbn/tbn

Banner

Iklan Sponsor

Banner

Iklan Sponsor

Banner

Iklan Sponsor

Banner

Iklan Sponsor



Simak berita terkini dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Ikuti saluran Beritatabanan.com di WhatsApp Channel untuk informasi terbaru seputar Tabanan.
Ikuti kami