Simulasi Pembelajaran Tatap Muka di Tabanan, Durasi 2 Jam
GOOGLE NEWS
BERITATABANAN.COM, TABANAN.
Dinas Pendidikan (Disdik) Tabanan melakukan simulasi penerapan pembelajaran tatap muka atau PTM.
Simulasi yang berlangsung di SMP Negeri 2 Tabanan pada Rabu, (30/6) untuk menyempurnakan tata cara pelaksanaan Pembelajaran Tatap Muka (PTM). Simulasi tersebut dilaksanakan dengan melibatkan para pendidik, tenaga kependidikan, serta siswa secara langsung. Kemudian simulasi tersebut disaksikan pihak-pihak terkait.
Khususnya dari Musyawarah Kerja Kepala Sekolah (MKKS) untuk satuan pendidikan di tingkat SMP. Selanjutnya, Kelompok Kerja Kepala Sekolah (K3S) untuk satuan pendidikan di tingkat SD, Himpunan PAUD Indonesia (Himpaudi) Tabanan.
Selain itu, simulasi tersebut juga disaksikan Komisi IV DPRD Tabanan, Dinas Kesehatan, Dinas Perhubungan, Satuan Polisi Pamong Praja, Dewan Pendidikan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah, dan perwakilan Komite Sekolah.
PTM akan dimulai dari pukul 08.00 WITA. Tiap warga sekolah wajib mengukur temperatur tubuh. Cuci tangan. Menggunakan masker. Sebagaimana protokol kesehatan pada umumnya. Selanjutnya, tiap siswa wajib cuci tangan sebelum masuk kelas.
Satu kelas hanya boleh diisi separo jumlah siswa dengan jarak duduk perbaris hanya satu siswa. Sisanya mengikuti pelajaran secara daring. Karena PTM diterapkan secara kombinasi. Jeda antara jam pelajaran pertama dan kedua dianjurkan tidak ada jam istirahat. \
Kalaupun ada jam istirahat tidak diperkenankan makan di kelas karena kantin tidak boleh dibuka. Ini untuk menghindari siswa membuka masker dalam jangka waktu yang lama. Durasi PTM hanya dua jam mata pelajaran. Maksimal 90 menit. Dan dalam seminggu, PTM hanya dua kali.
Dalam satu kali PTM terdapat dua sift. Sirkulasi atau keluar masuk antara siswa peserta PTM sift pertama dan kedua diatur sedemikian rupa sesuai kondisi sekolah untuk menghindari kerumunan.
"Hasil simulasi ini akan kami jadikan SOP di masing-masing satuan pendidikan," jelas Kepala Disdik Tabanan, I Nyoman Putra.
Ia menyebutkan, simulasi yang digelar pihaknya ini sekaligus menyempurnakan tata cara penerapan PTM. "Evaluasi mana yang kurang. Itu dituangkan ke SOP," ujarnya.
Sementara itu, Ketua Komisi IV DPRD Tabanan I Gusti Komang Wastana menilai bahwa tata cara PTM terbatas yang disimulasikan secara umum berjalan baik. Tinggal menyempurnakan beberapa hal yang dipandang sebagai titik lemah.
"Tinggal sekarang diperketat dan diperkuat. Nantinya kami juga akan pantau langsung saat PTM sudah dijalankan. Sampai ke tingkat kecamatan," jelasnya.
Editor: Robby Patria
Reporter: bbn/tbn